1

Masa lalu tak selalu kelabu

Hari ini, seorang kawan dengan hebohnya menceritakan pertemuannya dengan sang mantan. “Duh, gw deg-degan..”katanya di awal cerita. Dan kemudian mengalirlah segala cerita dari A-Z tentang pertemuannya. Ya, saya hari ini berperan sebagai pendengar saja. Alih-alih merespon, saya tak ada kesempatan untuk menyelah di helaan nafasnya *halah*

Hmm, benar.. Bertemu dengan mantan atau dengan seseorang yang memiliki cerita di masa lalu mau tak mau pasti akan membawa cerita di masa sekarang. Apalagi kalau masa lalu itu masih menyisakan getaran dan cerita indah yang secara sadar atau tidak pasti akan membawa sejenak beromansa.

Ya, sepanjang hidup kita mau tidak mau kita akan menggoreskan sejarah. Apa yang kita lakukan, apa yang kita perbuat dan katakan paling tidak akan menambah catatan perjalanan hidup kita. Pun hubungan sosial kita dengan orang lain. Teman masa kecil, sahabat dalam suka dan duka, patner in crime dan juga mantan pacar (bagi yang pernah pacaran. tentunya).

Kadang saya sok bijak berkata pada teman-teman yang entah kenapa tiba-tiba bercerita tentang hidupnya, bahwa masa lalu biarlah akan tetap menjadi masa lalu. Gak perlu lah kita beromantisme dengan kenangan masa lalu, kita hidup di masa sekarang bukan.. Masa lalu biarlah menjadi kenangan indah atau mungkin buruk bagi kehidupan kita kedepannya. Gak perlu lah sok lebay mengharap akan munculnya romantisme semu, karena itu hanya akan membuat kesal, marah dan kemudian menyebarkan virus galaw dimana-mana *duh, emang kita abege apa ya?*

Tutup buku,lihat ke depan. Tengok belakang sesekali aja. Atau bahkan kalau perlu gak usah lah jika itu akan memberatkan kita untuk maju. Yang kita hadapi sekarang adalah kenyataan yang nantinya akan menjadi kenangan ketika kita tetap maju ke depan. Jadi bikinlah kenangan baru dengan pengalaman terdahulu.

Pun terhadap mantan, jika dulu akhirnya anda berhasil meninggalkan dan menyelesaikan perkara hati dengannya tentunya bukan sekedar selesai begitu saja kan? Pasti ada sebabnya sehingga anda memutuskan bahwa dia bukanlah orang yang tepat dan anda terlalu berharga untuk didapatkan oleh orang seperti dia. Jadi sudah! Cerita anda sudah selesai.. Luaskan pandang, tetapkan hati, kuatkan langkah.

Anda berhak untuk mendapatkan seorang yang lebih baik

-henny-